Hologram
Hologram adalah produk dari teknologi holografi.
Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam
bentuk mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi
optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan.
Hologram merupakan jelmaan dari gudang
informasi (information storage) yang mutakhir. Kelebihan hologram ialah ia
mampu menyimpan informasi, yang di dalamnya memuat objek-objek 3 dimensi (3D).
Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya.
Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi.
Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan
bagian dari fenomena gelombang. Pada hologram pun terdapat berbagai karekteristik yaitu :
·
Cahaya,
yang sampai ke mata pengamat, yang berasal dari gambar yang direkonstruksi dari
sebuah hologram adalah sama dengan yang apabila berasal dari objek aslinya.
Seseorang, dalam melihat gambar hologram, dapat melihat kedalaman, paralaks,
dan berbagai perspektif berbeda seperti yang ada pada skema pemandangan yang
sebenarnya.
·
Hologram
dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian kecil hologram.
jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, masing-masing bagian dapat
digunakan untuk mereproduksi lagi keseluruhan gambar. Walau bagaimanapun,
penyusutan dari ukuran hologram, dapat menyebabkan penurunan perspektif dari
gambar, resolusi, dan tingkat kecerahan dari gambar.
·
Dari
sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar, biasanya gambar nyata
(pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic)
Gambar
orthoscopic dan pseudoscopic
Sebuah hologram dapat merekonstruksi dua gambar,
yang nyata dan maya (replika dari objek). Namun, dua gambar tersebut terbedakan
dalam tampilannya di mata pengamat. Gambar maya diproduksi dengan posisi yang
sama dengan objek dan memiliki tampilan yang sama pada kedalaman dan paralaks
dengan objek tiga dimensi yang sebenarnya. Gambar maya terlihat seolah-olah
pengamat melihat objek asli melalui jendela yang ditentukan oleh ukuran dari
hologram. Gambar tersebut dikenal sebagai gambar orthoscopic Gambar nyata, juga
terbentuk dengan jarak yang sama dari hologram, tapi berada didepannya serta
kedalaman gambarnya terbalik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa titik-titik
yang bersesuaian pada kedua gambar (nyata dan maya) terletak pada jarak yang
sama dari hologram. Gambar nyata ini dikenal sebagai pseudoscopic.
Holographic interferometry
Holographic
interferometry adalah aplikasi dari teknologi holografi yang memungkinkan kita
untuk membuat replika atau tiruan visual suatu benda, beserta efeknya. Dengan
teknik ini, objek akan mengalami dua kali pencahayaan. Sehingga visualisasi
suatu benda dapat bervariasi.
Pada proses pencahayaan yang pertama, objek harus
dalam keadaan diam, tidak boleh bergerak. Pada proses pencahayaan yang kedua,
objek tadi menjadi subjek untuk memberikan bentuk-betuk fisik sesuai dengan
wujud asli objek tersebut.
Holographic optical element (HOE)
Holographic
interferometry sudah banyak digunakan di industri manufaktur. Kegunaannya ialah
untuk menginpeksi kerusakan atau kegagalan pada produk. Subjeknya ialah logam
dan bahan nonlogam. Material ini digunakan untuk menguji adanya
kemungkinan-kemungkinan kerusakan.
Holographic
optical element ialah salah satu jenis dari elemen optis difraktif. HOE dapat
mengganti suatu sistem optik dengan komponen optik ganda, seperti lensa, kaca,
[beam splitters], dan prisma. HOE sangat bermanfaat bila terjadi
ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan komponen optik suatu benda.
Kini
hadir teknologi DOE (Diffractive Optical Element) sebagai kelanjutan dari HOE.
Pada DOE, gelombang cahaya yang datang tidak lagi dibengkokan, melainkan
dipecah menjadi puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan gelombang.
Gelombang-gelombang tadi nantinya akan meyatu kembali dan membentuk sebuah
gelombang lengkap yang baru.
Aplikasi HOE dan DOE antara lain sebagai
berikut:
·
Sistem
komunikasi dengan media optik
·
CD
(compact disk) (cakram kompak)
·
Aplikasi-aplikasi
arsitektural (seni bangunan)
·
Finger
print sensor (sensor sidik jari)
·
Proses
pengolahan informasi
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan (dalam bahasa Inggris: Artificial
Intelligence, disingkat AI), 10 tahun lalu mungkin masih jadi bahan guyonan di
masyarakat. Kini jika Anda menyadarinya, istilah AI menjadi tren dan pionir di
mana-mana. Istilah AI bisa dikatakan jadi kata kunci keren di kalangan bisnis
dan industri. Sementara bagi kawula muda, AI erat dikaitkan dengan film-film
fiksi sains semacam Ex Machina, dimana dalam film tersebut muncul sebuah robot
berbentuk menyerupai manusia.
rus
dikembangkan, namun poin utamanya adalah bagaimana manusia menciptakan
teknologi yang mampu berpikir seperti manusia itu sendiri
AI
tak melulu berbentuk robot yang menyerupai manusia. Anda perlu mengetahui apa
saja jenis teknologi yang tergolong AI. Pada dasarnya, ada 3 jenis, yaitu:
1. Symbol-manipulating
AI
AI
yang satu ini bekerja dengan simbol abstrak. Symbol-manipulating AI termasuk
jenis yang paling banyak eksperimennya. Inti eksperimennya adalah manusia
direkonstruksi pada tingkat yang hierarkis dan logis. Informasinya diproses
dari atas, lalu bekerjanya dengan simbol yang dapat dibaca manusia/si
pengembang, koneksinya abstrak dan hasil simpulannya logis.
2. Neural AI
Jenis
AI satu ini sangat populer di kalangan ilmuwan komputer pada akhir 80-an.
Dengan Neural AI, pengetahuan tidak direpresentasikan lewat simbol, tetapi
lebih ke neuron buatan dan koneksinya ⎼ semacam otak
yang direkonstruksi. Pengetahuan yang terkumpul nantinya dipecah menjadi
bagian-bagian kecil (disebut neuron) dan kemudian dihubungkan serta dibangun
menjadi kelompok-kelompok. Nah, pendekatan ini dikenal sebagai metode bottom-up
yang bekerja dari bawah. Tidak seperti Symbol-manipulating AI yang pertama
penulis jelaskan. Jadi, sistem sarafnya harus dilatih dan distimulasi supaya
jaringan saraf bisa mengumpulkan pengalaman dan tumbuh supaya bisa mengumpulkan
pengetahuan yang lebih besar.
3. Neural Networks
Neural
Networks diatur ke dalam lapisan yang terhubung satu sama lain lewat simulasi.
Lapisan paling atas adalah lapisan input, yang fungsinya seperti sensor. Sensor
yang dimaksud adalah penerima informasi yang akan memproses dan meneruskannya
ke sistem. Ada setidaknya dua sistem — atau lebih dari dua puluh lapisan dalam
sistem besar — lapisan yang tersusun secara hierarkis. Lapisan-lapisan itu yang
mengirim dan mengklasifikasikan informasi lewat koneksi. Di bagian paling bawah
adalah lapisan output, yang umumnya sih punya jumlah neuron buatan paling
sedikit.
Pada
intinya cara kerja AI berdasar pada fondasi machine learning . Arti machine
learning apa? Artinya, suatu sistem membangun pengetahuan dari pengalaman .
Robot Humanoid
Robot yang penampilan keseluruhannya dibentuk
berdasarkan tubuh
manusia,
mampu melakukan interaksi dengan peralatan maupun lingkungan yang
dibuat-untuk-manusia. Secara umum robot humanoid memiliki tubuh dengan kepala, dua buah lengan dan dua kaki, meskipun ada pula beberapa bentuk robot
humanoid yang hanya berupa sebagian dari tubuh manusia, misalnya dari pinggang ke atas. Beberapa robot humanoid juga
memiliki 'wajah', lengkap dengan 'mata' dan 'mulut'. Androidmerupakan robot humanoid yang dibangun untuk
secara estetika menyerupai manusia. Robot humanoid digunakan sebagai alat riset pada beberapa area ilmu
pengetahuan. Periset perlu mengetahui struktur dan perilaku tubuh manusia
(biomekanik) agar dapat membangun dan mempelajari robot humanoid.
Komputer Kuantum
Komputer
kuantum adalah alat hitung yang menggunakan sebuah
fenomena mekanika
kuantum,
misalnya superposisidan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam
komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan
dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa
sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur
data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan
data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum
diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.
Virtual Reality
Virtual
reality (VR)atau realitasmaya adalah teknologi yang membuat penggunadapat
berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated
environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu
lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini
umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar
komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tetapi beberapa simulasi
mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui
speaker atau headphone.
Beberapa sistem haptic canggih sekarang
meliputi informasi sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada
aplikasi berjudi dan medis. Para pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu
lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat
masukan baku seperti a papan ketik dan tetikus, atau melalui alat multimodal
seperti a sarung tangan terkabel, Polhemus boom arm, dan ban jalan segala arah.
Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai
contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat
berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game.
Perangkat dan Elemen Virtual
Peranti yang digunakan untuk mendukung
teknologi virtual reality biasanya berupa helm, walker, headset dan sarung
tangan (glove). Helm berfungsi membuat tampilan gambar yang dilihat penggunanya
tampak lebih realistis dan dekat. Sedangkan headset bisa memberikan efek suara
yang jernih dan jelas, sehingga penggunanya larut dalam suasana ‘nyata’ yang
diciptakan oleh teknologi ini. Walker
dan gloves bertugas untuk menangkap gerakan kaki dan tangan, serta memberikan
sensasi nyata pada tangan dan kaki saat berada di lingkungan yang diciptakan
oleh virtual reality tersebut. Misalnya, saat berada di medan perang
sesungguhnya, pengguna akan merasa seperti membawa senjata yang real dan
merasakan langkah kaki yang berat saat berada di tanah berlumpur. Sistem kerja
dari virtual reality tidak dapat lepas dari beberapa elemen penting, seperti:
Virtual world sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk
screenplay maupun script Immersion sebuah sensasi yang membawa pengguna
teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal
fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni: Mental immersion, membuat mental
penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata Physical immersion,
membuat fisik penggunanya merasakan suasan di sekitar lingkungan yang
diciptakan oleh virtual reality tersebut Mentally immersed, memberikan sensasi
kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality
Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke
indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio
(pendengaran) dan sentuhan Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari
pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau
virtual world Pengguna virtual reality akan melihat dunia semu menjadi lebih
dinamis. Semua elemen yang terdapat dalam teknologi ini akan membuat
penggunanya merasa sedang berada di dunia nyata secara fisik maupun psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment